White Friendship
basohamdani.com - White Friendship | Secerah mentari di pagi hari, sesejuk embun yang bermain di dedaunan dan sesejuk angin yang meniup sepoi-sepoi. Persahabatan tak bisa digambarkan akan keindahannya dan kesejukannya. Ia datang pada saat kalian bersuka dan juga pada saat kalian berduka. Melakukan yang terbaik dan membina persaudaraan. Hingga kalian menyahut temanmu sebagai sahabat, hingga sahabatmu akan kalian panggil sebagai saudara. Jikalau persahabatan kalian menjadi rapuh ketika jiwamu memaksa untuk membalas apabila terjadi kejahatan maka pikirkanlah kebaikan-kebaikan yang diberikan padamu, hitunglah kebaikan dan gantilah keburukan tadi dengan kebaikan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang zhalim. (Untuk tulisan dibawah ini saya copy dari teman saya bernama Saipul bin Laba, beliau adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab).
Akhlak Terhadap Sahabat
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
(QS. Fushilat:34)
Ketika menjelaskan ayat ini, Abdulloh Bin Abbas berkata,
"Alloh memerintahkan kaum beriman untuk bersabar saat marah, berlaku santun ketika menghadapi orang bodoh, dan memaafkan saat disakiti.
Jika mereka sudah melakukan hal itu, niscaya Alloh melindungi mereka dari setan, musuh juga akan tunduk kepada mereka seakan2 ia adalah seorang teman yg sangat dekat.."
Wasiyat Imam Syafi'i pada Yunus As Shadafy,
"Wahai Yunus... Jika sampai padamu sesuatu yg tidak oau sukai dari sahabatmu, maka sekali kali jangan langsung menancapkan permusuhan dan memutus tali persahabatan dengannya.
Karena dengan demikian kamu telah menghilangkan sesuatu yg yakin dengan sesuatu yg meragukan.
Tapi temuilah dia dan katakan telah sampai padaku dari kamu perkataan ini dan itu.
Dan jangan sampai kamu menyebutkan nama orang yg menyebarkan berita itu kepadamu.
Jika ia mengingkari hal itu, maka katakan bahwa kamu di sisi saya adalah lebih jujur dan lebih benar.
Lalu tinggalkanlah permasalahan itu (tanpa menyelidikinya).
Tapi jika ia mengakui hal itu, dan kamu melihat ada satu udzur yg bisa dijadikan sebagai alasan. Maka terimalah udzur tsb.
Dan jika kamu tidak mendapatkan adanya udzur, maka tanyakan;
Apakah yg kamu inginkan dari perkataan yg sudah saya dengar ini??
Jika ia menyebutkan suatu udzur yg pantas, maka terimalah udzur tsb.
Tetapi jika ia tidak memiliki udzur dan kamu tidak memiliki jalan keluar lagi, maka tetapkan bahwa itu adalah satu kesalahannya.
Setelah itu kamu bebas memilih, jika mau kamu bisa membalasnya secara sepadan tanpa tambahan.
Dan jika mau kamu bisa memaafkannya.
Dan pemberian maaf adalah lebih dekat kepada taqwa dan lebih bermurah hati.
Sebagaimana firman Alloh,
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim.
(QS. 42:40)
Jika jiwamu memaksa utk membalas, maka pikirkanlah kebaikan2 yg dulu diberikannya padamu.
Hitunglah kebaikan2 itu dan gantilah keburukan tadi dengan membalas kebaikan2nya yg sangat banyak.
Sekali2 janganlah engkau melupakan kebaikannya yg lalu gara2 1 kesalahan ini, karena perbuatan itu tak lain kecuali suatu perbuatan zhalim.
Wahai Yunus...!
Jika kamu mempunyai sahabat, maka genggamlah kedua tanganmu padanya.
Sebab mencari sahabat adalah susah dan menghilangkannya sangat mudah...!
S'moga Esok Lebih Baik...
Tulisan pena diatas mengingatkan saya kepada beliau atas usahanya untuk mengajar saya mengenai sesuatu hal yang lebih baik yaitu agama. Perkenalan saya dengan saudara saipul kami mulai dari FLP. Namun, kesungguhannya untuk mengajarkan saya sangatlah berkesan, disaat sore hujan lebat beliau harus datang dari antang ke unhas untuk mengajari saya. Sungguh hati yang mulia bagi seorang ustadz. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada saya. Syukron akhy...
0 comments: