Single Rope Technique (SRT) I

02:21 Baso Hamdani 1 Comments


Singel Rope Technique (SRT) adalah teknik yang digunakan untuk menelusuri gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik (ascending) dan turun (descending).
Perlengkapan personal untuk alat SRT


Sistem frog rig menggunakan alat:

Seat harness, dipergunakan untuk mengikat tubuh dan alat-alat lain. Dipasang di pinggang dan pangkal paha. Jenis-jenisnya adalah: bucklet, avantee, croll, rapid, dan fractio. Yang membedakan antara climbing harnest dengan caving adalah harnest caving memiliki loop untuk mencantolkan Mailon Rapid sementara  climbing harenest tidak.
Chest ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali dipasang di dada. Dihubungkan ke Mailon Rapid. Perlu diingat bahwa pemasangan chest harnest dengan kondisi menyilang dipunggung kemudian diikat.
Hand ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali di tangan. Di bagian bawah dipasang descender, tempat digantungkannya foot loop dan cows tail.
Descender, dipergunakan untuk menuruni tali. Ada beberapa jenis descender: Capstand (ada dua macam: simple stop dan auto stop), whaletale, raple rack (ada dua macam: close rack dan open rack), figure of eight, dan beberapa jenis lagi yang prinsip kerjanya sama dengan figure of eight.
Mailon rapid, yang biasa saya pakai adalah halfmoon. Half Moon digunakan untuk mengaitkan Croll (tengah), alat descender seperti Autostop (kanan), cowstail (kiri) bersama dua karabinernya seperti dalam gambar.
Foot loop , dicantolkan ke karabiner yang terhubung ke hand ascender. Berfungsi sebagai pijakan kaki. Ukuran dari foot loop harus tepat seperti gambar diatas. Hal ini sangat mengurangi kelelahan pada waktu ascending di pitc-pith yang panjang. Simpul yang digunakan untuk foot loop adalah bowline atau simpul kambing, sementara ujungnya menggunakan simpul delapan.
Cows tail, memiliki dua buah ekor. Satu terkait di hand ascender, dan satu lagi bebas, dipergunakan untuk pengaman saat melewati lintasan-lintasan intermediate, deviasi, melewati sambungan, tyrolean, dan traverse.
Chest harness,untuk melekatkan chest ascender agar lebih merapat ke dada. Sehingga memudahkan gerakan sewaktu ascending normal, atau pada saat melewati sambungan tali. Chest harness lebih baik jika dapat diatur panjang pendeknya (adjustable), sehingga memudahkan pengoperasian, terutama apabila terjadi kasus dimana chest ascender terkunci di sambungan atau simpul, atau pada saat rescue (Sumber: 2016)
Carabiner Snap satu buah digunakan untuk mencatolkan tali. Pemilihan carabiner snap karena alat ini lebih mudah dilepas dibandingkan carabiner screw.
Carabiner Screw empat buah digunakan untuk keamanan yang lebih dan mempunyai gate lock sebagai tempat cantolan alat descender (autostop).
Autostop, menurut saya alat descender ini lebih nyaman dipakai dibandingkan simple karena bisa dikontrol karena tidak semua ukuran tali standar ada juga yang lebih kecil sehingga tidak perlu panik saat mulai turun (descending).
Tatanan alat setelah dipasang, pastikan semua terpasang dengan baik dan benar
Beberapa daftar alat yang mesti disiapkan untuk keperluan personal sebelum melakukan SRT seperti di atas. Baca Basmalah dan mulai dari kaki kanan untuk harnest. Kemudian pasang Mailon Rapid yang sebelumnya tidak dikunci. Masukkan Croll dan Cowstail. Jangan lupa bagian kanan cantolkan Autostop dengan menggunakan carabiner screw dan dibackup oleh carabiner snap yang juga untuk mengontrol tali pada saat turun. Saat memasang seat harnest dan chest harnest usahakan membungkuk atau berlutut agar tidak longgar setelannya.
Bentuk alat yang sudah dipasang

Sebelum naik, pastikan semua alat. Jangan sampai ada yang tertinggal, saling menindis atau rusak. Pasang croll pertama dan maksimalkan hingga badan tergantung penuh pada tali tunggal. Setelah itu cantolkan croll kedua (bisa juga jummar) yang telah berpasangan dengan foot loop. Untuk menambah ketinggian maka menginjak foot loop adalah cara yang tepat hingga crool pertama ikut naik. Jangan lupa, tali tunggal harus ditengah agar tidak mengganggu prosesi ascending. Naiklah dengan perlahan dan hindari tali memanas agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. 

Saat istirahat, pastikan mengunci alat descender seperti autostop dengan tali tunggal dan juga jangan lupa saat memasang carabiner snap pada anchor selama proses SRT maka terlebih dahulu kunci alat descender. Tarik napas hingga kamu merasa tenang apalagi kamu butuh tenaga ekstra pada gua vertikal yang dalamnya ratusan meter. 

Saat mencapai puncak atau ujung tali atas, usahakan alat ascending seperti Croll dan Jummar tidak menyentuh ujung tali karena saat sesi off rope melepaskan alat ini maka perlu didorong ke atas sedikit agar lebih mudah dilepas. Mencapai titik akhir ini berarti pergantian alat Ascending ke Descending yang membutuhkan ketelitian termasuk keamanan ganda. Setelah alat Descending siap maka Croll yang digunakan sebagai keamanan ganda yang menempel di tali yang pertama dilepas sebelum melepas cantolan Carabiner Snap di anchor. Setelah itu, lepaskan Carabiner yang menempel di anchor dengan memastikan alat Descending sudah terkunci. Jangan lupa perhatikan alat yang friksi atau ada tali yang tertindis dan pastikan aman sebelum melepaskan perlahan kunci Croll dan turun. Carabiner sebagai anchor menghadap keluar untuk menghindari carabiner terbuka.

Tips
Apabila sedang laithan ascending maka sebelum mencantolkan carabinernya ke anchor di atas, bisa bersamaan dilepaskan dengan alat ascendingnya seperti Crool agar tidak kesulitan nanti setelah turun untuk descending

1 comments:

Belajar IELTS di Pare melalui Jalur Privat, Kenapa Tidak?

21:09 Baso Hamdani 16 Comments

Selain harga kursusan di Pare sangat terjangkau juga mereka menawarkan kualitas yang lebih. Di daerah yang dikenal kampung Inggris tersebut telah menampung sekitar lebih dari 300an tempat kursus, maka bisa dibayangkan seberapa jauh persaingan bisnis bahasa di kawasan wisata bahasa tersebut. Alhasil, mereka harus memperbaiki kualitas pelajaran yang diberikan untuk berkompetisi atau kalau tidak, bakal mati ditelan waktu.

Desa ini telah menarik pengunjung bukan hanya dari Sabang hingga Merauke tetapi juga dari negara-negara lain seperti Jepang, Uzbekistan, Malaysia dan lain-lain. Nah, bisa diperkirakan kan seberapa jauh sih kualitas belajar bahasa di tempat ini. Selain itu, pengajar disini terdiri dari tutor lokal, nasional maupun native speaker itu sendiri. Untuk anda yang ingin fokus salah satu bagian yaitu IELTS maka ada baiknya anda memilih kelas privat. Kenapa? Ya lagi-lagi sebagai customer kita mencari kualitas yang baik dengan harga yang jauh lebih murah. Bisa gak sih? Ya bisa, seperti yang saya sebutkan sebelumnya bahwa belajar IELTS dengan cara privat lebih bagus dan juga efektif. 

Untuk lebih detail berikut kelebihan dan kekurangan belajar IELTS secara privat:
Kelebihan:

1. Kualitas yang memumpuni. 
Hampir semua tutor yang mengajar privat memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih dibandingkan tempat kursusan yang target utamanya adalah kapital. Tutor privat memiliki latar belakang yang baik, entah itu adalah senior pengajar dari lembaga kursusan di Pare, ex-penerima beasiswa luar negeri atau bahkan mahasiswa master yang lagi libur untuk datang mengajar privat di Pare. Dibandingkan dengan kelas di kursus biasa, beberapa dari mereka memiliki kemampuan yang hampir sama dengan anda yang baru datang, hanya saja bedanya mereka diberi bekal dari 3 atau 6 bulan karena beberapa kursusan merekrut tutor dengan waktu pelatihan seperti itu. Gak mau kan, jeruk makan jeruk.

2. Murah tapi gak murahan.
Saya percaya bahwa kualitaslah yang akan berbicara. Populernya kelas privat di Pare memang karena kualitas yang diberikan. Jumlah siswa di kelas privat biasanya sedikit dan bisa dipastikan setiap student memiliki waktu untuk dikoreksi secara detail seperti Task Response, Coherence, Lexical Resource dan Grammar. Sepengalaman penulis, kelas reguler IELTS tidak memberikan waktu dan atensi yang banyak pada dua section penting yaitu Speaking dan Writing. Padahal, bagian ini merupakan bagian sulit bagi sebagian besar pembelajar IELTS. Harga? Kelas reguler bisa mencapai 3.5 juta dan privat sudah pasti sangat jauh dibawah harga yaitu 200an per bulan atau paling mahal satu juta untuk semua section.

3. Kelas yang tidak ramai. 
Sebagai IELTS cathcer tentu kelas ramai bukanlah tempat yang recommended buat anda karena anda lebih butuh banyak fokus. Bandingkan dengan kelas kursus IELTS biasa. Bahkan satu kelas bisa 30 siswa lebih dan belajar di pinggir jalan raya.

Kekurangan:

1. Pengaturan Kelas yang Sulit.
Beda tutor berarti beda jadwal belajar. Anda mesti jeli mengatur waktu karena kemungkinan ada beberapa tutor privat yang memiliki jadwal yang sama dengan tutor lainnya.

2. Pendaftaran Anda Belum Tentu Diterima.
Kemampuan siswa sangat beragam dalam belajar IELTS, selain itu jumlah tutor privat tidak sebanding dengan banyaknya siswa yang ingin belajar. Maka, hal yang wajar ketika tutor hanya memilih siswa yang memiliki performance yang baik di kelas persiapan atau berdasarkan rekomendasi dari siswa atau tutor lainnya. 

Solusi:

1. Kontak teman
Bila anda memiliki teman yang sedang belajar di Pare, maka mintalah teman anda untuk mencari informasi tentang kursus privat atau teman yang pernah belajar di Pare. Kamu juga menghubungi saya di email untuk konsultasi. Gratis kok. Baik mengenai kontak person tutor, pendaftaran dan jadwal. Pastikan hal ini sebelum datang di Pare agar anda belajar cepat dan efektif. Kamu gak mesti menghabiskan waktu 10.000 jam untuk menguasai sebuah skill termasuk IELTS. Yang kamu butuh adalah belajar yang efektif.

2. Kontak Tutor
Setelah memastikan dari teman anda, maka kontak tutor privat atau kontak person dimana anda ingin belajar. Tutor privat gak keberatan untuk dikontak melalui telpon atau WA namun sebaiknya anda sms terlebih dahulu. Di beberapa kursusan privat, mereka sudah memiliki admin jadi gak mesti kontak tutornya langsung yang lagi ngajar misalnya.

3. Manajemen Waktu
Setiap kenaikan band 0.5 dibutuhkan sekitar satu bulan (itu kalau efektif ya). Maka apabila teman-teman memiliki skor awal band 5 maka setidaknya anda membutuhkan waktu belajar IELTS selama 3 bulan untuk mendapatkan skor 6.5. Namun, kebanyakan dari teman-teman yang sudah pernah belajar di Pare memiliki waktu yang lebih dari 3 bulan. Kalau anda hanya memiliki waktu kurang dari itu maka belajar dengan sangat giat dan efektif serta pastikan general english anda sudah baik. Apapun itu tetaplah optimis. Keberuntungan dan doa kamu juga sangatlah berpengaruh. 

Well, sudah taukan plus minus dari kelas privat tapi menurut penulis yang pernah membandingkan kelas reguler dan privat maka akan lebih baik belajar secara privat khusus untuk belajar IELTS di Pare. Nah, sebagai bagian terakhir saya akan menulis pengalaman saya dan rekomendasi saya tentang tutor di Pare

1. Warung IELTS
Warung IELTS atau lebih dikenal dengan tutor Bang Ali. Pengajaran yang diberikan menurut saya dalam kategori Luar Biasa. Dari metode, isi, logika, keefektifan belajar serta suasana belajar sangat bagus. Beliau mengajar semua section IELTS kecuali speaking. Sangat jarang tutor yang mengajar privat untuk bagian reading dan listening. Untuk teman-teman yang mau mengambil kedua kelas tersebut maka ada baiknya ambil sama Bang Ali. Selain itu, kelas writing bang Ali juga tidak kalah bagusnya. Skill dalam IELTS akan diberikan dengan semaksimal beliau dimana patokan anda bakal berkiblat pada IELTS band 9. Luar biasa bukan.

2. Ms Jun
Sudah sangat lumrah bagi teman-teman yang mengambil kelas privat di Pare bahwa Ms Jun adalah The Great Tutor for Writing dibekali dengan skill dan pengalaman mengajarnya di salah satu lembaga besar di Pare selama bertahun-tahun. Selain itu, beliau juga lulusan Fullbright, Beliau fokus pada section writing sehingga saya sangat merekomendasikan untuk mengambil kelas writing sama beliau terutama pada bagian Practice. Persiapin diri anda karena tidak mudah memiliki seat untuk belajar writing di kelas beliau atau setidaknya anda memiliki performance yang baik dalam kelas Grammar for Writingnya terlebih dahulu.

3. Ms Anfa
Ketika tutor teman-teman berasal dari jurusan bahasa inggris maka apa yang ada dibenak? tentu bahwa beliau memang bagus dalam hal bahasa inggris selain karena kemampuan yang dimiliki juga karena latar belakang Ms Anfa. Ada dua pilihan yang bisa anda pelajari dari beliau yaitu Speaking dan Writing. Durasi waktu belajar dari Ms Anfa biasanya lebih lama dari yang lain.

4. Mr Alex
Mahasiswa Program Master dari Belanda ini sudah tentu memiliki skill IELTS yang baik. Beliau mengajarkan semua section dalam IELTS namun berdasarkan teman-teman yang telah mengambil kelasnya. Kelas speaking for IELTS lebih baik untuk membangun skill, begitupula dengan writing. Dalam kelas speaking anda akan dibubuhi skill yang dibutuhkan untuk IELTS. Pembelajarannya lebih berbeda dari yang lain dan menurut saya sangat baik untuk mendongkrak nilai speaking IELTS anda hanya dua minggu.

5. Mrs Tika
Beliau adalah tutor yang luar biasa untuk speaking. Aksen dan caranya berbahasa sudah mirip native speaker jadi jangan heran bila anda mengambil kelas speaking for IELTS memiliki standar yang sangat tinggi. Selain itu dalam kelas beliau, pelajaran anda akan diselipkan mengenai cara pengucapan huruf atau IPA yang sulit bagi orang Indonesia serta membangun culture tata bahasa anda. 


Saran:
  1. Apabila anda ingin fokus kelas writing maka anda bisa memulai membangun skill di Bang Ali kemudian lanjut practice dengan Ms Jun dan Ms Anfa. Jangan lupa bila grammar anda masih belepotan maka pertajam dulu di kelas grammar for writing dari Ms Jun
  2. Apabila anda ingin fokus Speaking for IELTS maka ada baiknya bangun skill di Mr Alex selama minimal dua minggu kemudian lanjut sama Ms Tika untuk practice selama dua minggu. Anda juga bisa memperbanyak jadwal belajar di Ms Anfa yang juga sangatbaik.
  3. Ingat setiap tutor privat memiliki kelebihan dan tinggal anda beradaptasi sesuai kebutuhan anda. 
  4. Untuk mengambil kelas reading dan listening maka menurut saya yang recommended adalah Bang Ali dan bila butuh waktu perpanjangan bisa diajar Mr Alex apabila beliau masih di Pare. 

16 comments: