Mengawali Musim Dingin dengan Hangatnya Suasana Keluarga Baru
Musim dingin telah tiba dengan
ditandainya waktu siang dimundurkan selama satu jam. Dedaunan telah purna tugas
untuk bergelantungan pada tuannya, angin tetap seperti biasa meniup menerawang
hingga ke ubun-ubun. Keberuntungan menghampiri kami dengan mendapatkan hari
yang cerah di awal musim kali ini. Perihal suhu jangan salah tetap dingin
dengan suhu sekitar 7oC.
Bagi mereka yang berkeluarga
tentu menghabiskan waktu dengan keluarga di akhir pekan adalah pilihan yang
baik. Meski dingin kami juga ingin turut merasakan suasana tersebut dengan
menghabiskan waktu dengan keluarga baru kami di sini. Diawali dengan janji
pertemuan untuk yang pertama kali bersama Host Family sebulan yang lalu. Hari
ini adalah pertemuan yang pertama kali dengan mereka.
Tepat tengah hari setelah
menghabiskan waktu sekitar seperempat jam dari Kota Malmo ke Lund, kami bertemu
dengan beliau tepat di depan stasiun. Sumringah mereka membuat suasana hari ini
terasa semakin cerah. Dilanjutkan sekitar dua puluh menit menuju tempat tinggalnya
sambil memperkenalkan kota Lund kepada kami. Mereka tinggal disebuah apartemen
di lantai paling atas, dengan dikeliling wallpaper alam nyata dengan pemandangan
Lund dan sekitarnya secara langsung. Dipenuhi jendela dari dua sisi yang memang
tepat bagi kedua pensiunan ini untuk menikmati sisa waktu mereka. Baginya,
menerima mahasiswa sebagai anaknya selama kuliah juga merupakan sebuah pilihan
yang baik. Selain karena ingin berbagi kebahagiaan juga karena anak-anaknya sudah
tersebar ke berbagai kota seperti Malmo dan Stockholm.
Host Family kami di Swedia (Dari Kiri ke Kanan: Ardi, Ms Joy Pergament, Mr Morris dan saya) |
Undangan makan siang ini
disiapkan oleh beliau yang telah berusaha memahami budaya kami termasuk agama
kami dan perihal yang diharamkan. Termasuk makanan, mereka hampir sama dengan
kami yang tidak makan daging bahkan mereka tidak makan kerang dan belut karena
beliau adalah kaum beragama yang berbeda dengan kami. Kami bertukar cerita dan mengedepankan
sikap toleransi. Mereka yakin bahwa setiap bangsa adalah baik. Tentu ini sangat
meningkatkan kadar pembelajaran dan toleransi kami yang menjadi pengalaman berharga
dengan berinteraksi langsung dengan mereka.
Kami kemudian melanjutkan
perbincangan dengan keluarga masing-masing di Indonesia. Begitu pun cerita
keluarga mereka sejak menikah. Di kehidupan beliau, mereka juga terbilang cukup
banyak berinteraksi dengan warga muslim di kota ini karena memiliki komunitas.
Tujuannya agar dapat hidup dengan rukun bersama sesama penganut beragama lainnya.
Nonton pertandingan Ice Hockkey bersama keluarga baru kami di rantau. |
Tiga jam berlalu, kami diantar
menuju pertandingan Ice Hockey di
Malmo, tempat dimana para cucunya melakukan olahraga es ini. Hari ini kami
menikmati pertandingan antara tim Danish dan Skane. Di tempat ini pula, kami
dikenalkan dengan salah satu anakya bernama Daniel. Bersama mereka, saya dan Ardi menikmati
pertandingan ini yang tergolongan olahraga baru yang kami tahu.
*Host Family merupakan program
kampus World Maritime University bagi mahasiswa yang ingin belajar dan bertukar
budaya dengan masyarakat lokal melalui pendekatan keluarga angkat. Program ini berkat kerjasama antara Walikota
Kota Malmo dengan kampus kami. Mr. Morris dan Mrs Joy Pargament menjadi orang tua
kami selama kuliah disini. Saya dan Ardi adalah yang beruntung menjadi bagian
dari cerita mereka selama setahun lebih.
1 comments: