Remaja sebagai Generasi Bangsa dan Tantangannya Saat Ini
Remaja. Betapa
bangganya kita sebagai warga Indonesia ketika mendengar generasi bangsa kita
menoreh prestasi di kanca Internasional, membuat robot super canggih,
membuat software komputer, memenangkan olimpiade, baru-baru ini tim sepak bola Indonesia menjuarai piala Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) U-19 berkat akhir drama adu tendangan penalti Vietnam 7-6 (Minggu, 22 September 2013) dan lain-lain. Kita patut berbangga dan tetap harus peduli dengan apa yang dihadapi remaja saat ini. Sebagian remaja sekarang digiurkan oleh berbagai aktifitas berbau
negatif, narkoba, tawuran pelajar, kekerasan seksual, dan hal lainnya yang
semakin mendekati kehidupan generasi bangsa. Sebagai remaja yang kehidupan
masih labil dan mencari jati diri terkadang remaja terperosot jauh masuk ke
kandang kebrutalan.
Kehidupan
negara kita yang simpang siur, masalah korupsi, bencana alam, peran mahasiswa
dan aparat pemerintah. Pertanyaannya siapakah yang perlu disalahkan, tapi saya
kira tidak ada yang perlu disalahkan dan saling menyalahkan, yang kita perlu
adalah menatap kedepan bangsa ini, kuncinya adalah generasi bangsa kita, siapa
lagi kalau bukan anak-anak bangsa ini, tidak mungkin orang luar negeri yang
datang kemudian membangun bangsa ini kalau bukan kita sendiri. Seperti bapak
soekarno bilang “berikan saya ratusan orang tua maka saya akan mencabut gunung
krakatau dari akarnya, namun berikan saya satu pemuda maka saya akan guncangkan
bumi ini”. Ketegasan pemuda yang telah disampaikan oleh beliau sangat
mengandung sarat akan peran pemuda negara kita.
Remaja
yang merupakan generasi bangsa sebenarnya adalah aset paling berharga suatu
negara. Pendidikan dibangku sekolah dan perguruan tinggi adalah proses
pemuliaan diri sebagai manusia, remaja perlu difasilitasi dan dimotivasi untuk
melakukan sebuah prestasi. Saat ini khususnya di Makassar berita paling hangat
yaitu mengenai mahasiswa, tawuran dimana-mana dan demo yang anarkis. Banyak hal yang
menyebabkan kondisi generasi kita seperti sekarang ini, mulai dari permasalah
negara kita yang tak kunjung selesai, dan demo merupakan alternatif mahasiswa
untuk penyaluran peran sebagai “social control”, namun terkadang peran ini
menjadi citra negatif bagi masyarakat untuk memaknainya pun sangat sulit bahkan
banyak pendapat yang berujung tindak kriminal. Dimanakah peran kita sebagai
remaja sebenarnya, perlu dan selalu harus disadari bahwa remaja adalah generasi
bangsa. Bimbingan dan kesadaran
diri juga perlu dimulai oleh orang paling terdekat dari si remaja, baik dari
orang tua kandung maupun orang tua kedua. Ketika peran orang tua kurang
mendukung maupun tidak sama sekali berperan maka lingkunganlah yang akan
mengambil alih perubahan remaja.
Ada
beberapa hal penting dalam penyaluran minat para pelajar di sekolah, untuk
tetap menjaga remaja pada garis yang diinginkan, peningkatan kegiatan
keorganisasian, kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan bakat lainnya yang
terkontrol. Kurangnya kegiatan ekstra yang dilakukan remaja membuat
kehidupannya menjadi monoton hanya sekolah dan rumah, posisi ini sangat rawan
bagi mereka yang mana kehidupannya masih mencari jati diri dan kondisi yang
labil. Mengisi waktu dan mencari hal yang berbeda yang sangat membuat para
remaja terusik. Jika tidak segera dilakukan pada kegiatan positif maka akan
sangat rawan pada jalan negatif. Pengaruh lingkungan kehidupan juga sangat
menentukan. Kesadaran para remaja masih sulit untuk kita arahkan, karena mereka
masih dalam pencarian.
Banyak hal yang dilakukan untuk
remaja pada kondisi positif, termasuk juga peran media sebagai pengantar
informasi, media cetak, televisi, radio dan sekarang maraknya internet.
Sekarang internet merupakan tantangan besar bagi orang tua supaya anak-anaknya
tetap hanya mengakses yang berbau positif. Kemajuan teknologi dan berkembang
pesatnya pertumbuhan masyarakat juga berpengaruh bagi remaja. Padahal internet bila dimanfaatkan dengan baik sangat mendukung langkah sukses generasi muda saat ini.
Photo
Place : Kodingareng Island
Model: Kodingareng Island Children
artikel yg cukup menarik
ReplyDeletewebsite anda sarat informasi & bermakna
saran...
semakin mempercantik informasi & berbagilah informasi yang anda lihat, dengar & rasakan lewat tulisan anda!!!
pemerintah, remaja, orang tua, lingkungan & media saling bersinergi untuk menumbuhkan kreatifitas di era global ini..
ini kesimpulan sederhana stelah sy baca artikel ini.
tetap menulis kawan!!!
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
― Pramoedya Ananta Toer (1925-2006)
terima kasih kawan murni, mudan2 ini langkah awal untuk berbagi cerita dengan semua... keep writing...
Deleteterima kasih kawan murni, mudan2 ini langkah awal untuk berbagi cerita dengan semua... keep writing...
DeleteAminn ya Rabb...
ReplyDeleteterima kasih juga tuk tulisannya yang tentu menginspirasi kawan...
smoga setiap perjalanan indah yg di cintai banyak org tdk hanya di isi dgn berbagai foto saja tapi ada cerita yg di tuliskan agar kelak bisa menjadi refrensi bagi org lain.. mungkin tidak sekarang tpi tulisan tersebut akan membuat qt tahu bahwa qt pernah menjadi bagian dari cerita yg qt tulis...
#belum terlambat untuk menulis selama jantung masih berdenyut
:)
Informatif, lugas dan membuat saya menjadi lebih sadar akan peranan penting sebagai anak bangsa
ReplyDelete