Single Rope Technique (SRT) I
Singel Rope Technique (SRT) adalah teknik yang digunakan untuk menelusuri gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik (ascending) dan turun (descending).
Perlengkapan personal untuk alat SRT |
Sistem frog rig menggunakan alat:
Seat harness, dipergunakan untuk mengikat tubuh dan alat-alat lain. Dipasang di pinggang dan pangkal paha. Jenis-jenisnya adalah: bucklet, avantee, croll, rapid, dan fractio. Yang membedakan antara climbing harnest dengan caving adalah harnest caving memiliki loop untuk mencantolkan Mailon Rapid sementara climbing harenest tidak.
Chest ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali dipasang di dada. Dihubungkan ke Mailon Rapid. Perlu diingat bahwa pemasangan chest harnest dengan kondisi menyilang dipunggung kemudian diikat.
Hand ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali di tangan. Di bagian bawah dipasang descender, tempat digantungkannya foot loop dan cows tail.
Descender, dipergunakan untuk menuruni tali. Ada beberapa jenis descender: Capstand (ada dua macam: simple stop dan auto stop), whaletale, raple rack (ada dua macam: close rack dan open rack), figure of eight, dan beberapa jenis lagi yang prinsip kerjanya sama dengan figure of eight.
Mailon rapid, yang biasa saya pakai adalah halfmoon. Half Moon digunakan untuk mengaitkan Croll (tengah), alat descender seperti Autostop (kanan), cowstail (kiri) bersama dua karabinernya seperti dalam gambar.
Foot loop , dicantolkan ke karabiner yang terhubung ke hand ascender. Berfungsi sebagai pijakan kaki. Ukuran dari foot loop harus tepat seperti gambar diatas. Hal ini sangat mengurangi kelelahan pada waktu ascending di pitc-pith yang panjang. Simpul yang digunakan untuk foot loop adalah bowline atau simpul kambing, sementara ujungnya menggunakan simpul delapan.
Cows tail, memiliki dua buah ekor. Satu terkait di hand ascender, dan satu lagi bebas, dipergunakan untuk pengaman saat melewati lintasan-lintasan intermediate, deviasi, melewati sambungan, tyrolean, dan traverse.
Chest harness,untuk melekatkan chest ascender agar lebih merapat ke dada. Sehingga memudahkan gerakan sewaktu ascending normal, atau pada saat melewati sambungan tali. Chest harness lebih baik jika dapat diatur panjang pendeknya (adjustable), sehingga memudahkan pengoperasian, terutama apabila terjadi kasus dimana chest ascender terkunci di sambungan atau simpul, atau pada saat rescue (Sumber: 2016)
Carabiner Snap satu buah digunakan untuk mencatolkan tali. Pemilihan carabiner snap karena alat ini lebih mudah dilepas dibandingkan carabiner screw.
Carabiner Screw empat buah digunakan untuk keamanan yang lebih dan mempunyai gate lock sebagai tempat cantolan alat descender (autostop).
Autostop, menurut saya alat descender ini lebih nyaman dipakai dibandingkan simple karena bisa dikontrol karena tidak semua ukuran tali standar ada juga yang lebih kecil sehingga tidak perlu panik saat mulai turun (descending).
Seat harness, dipergunakan untuk mengikat tubuh dan alat-alat lain. Dipasang di pinggang dan pangkal paha. Jenis-jenisnya adalah: bucklet, avantee, croll, rapid, dan fractio. Yang membedakan antara climbing harnest dengan caving adalah harnest caving memiliki loop untuk mencantolkan Mailon Rapid sementara climbing harenest tidak.
Chest ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali dipasang di dada. Dihubungkan ke Mailon Rapid. Perlu diingat bahwa pemasangan chest harnest dengan kondisi menyilang dipunggung kemudian diikat.
Hand ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali di tangan. Di bagian bawah dipasang descender, tempat digantungkannya foot loop dan cows tail.
Descender, dipergunakan untuk menuruni tali. Ada beberapa jenis descender: Capstand (ada dua macam: simple stop dan auto stop), whaletale, raple rack (ada dua macam: close rack dan open rack), figure of eight, dan beberapa jenis lagi yang prinsip kerjanya sama dengan figure of eight.
Mailon rapid, yang biasa saya pakai adalah halfmoon. Half Moon digunakan untuk mengaitkan Croll (tengah), alat descender seperti Autostop (kanan), cowstail (kiri) bersama dua karabinernya seperti dalam gambar.
Foot loop , dicantolkan ke karabiner yang terhubung ke hand ascender. Berfungsi sebagai pijakan kaki. Ukuran dari foot loop harus tepat seperti gambar diatas. Hal ini sangat mengurangi kelelahan pada waktu ascending di pitc-pith yang panjang. Simpul yang digunakan untuk foot loop adalah bowline atau simpul kambing, sementara ujungnya menggunakan simpul delapan.
Cows tail, memiliki dua buah ekor. Satu terkait di hand ascender, dan satu lagi bebas, dipergunakan untuk pengaman saat melewati lintasan-lintasan intermediate, deviasi, melewati sambungan, tyrolean, dan traverse.
Chest harness,untuk melekatkan chest ascender agar lebih merapat ke dada. Sehingga memudahkan gerakan sewaktu ascending normal, atau pada saat melewati sambungan tali. Chest harness lebih baik jika dapat diatur panjang pendeknya (adjustable), sehingga memudahkan pengoperasian, terutama apabila terjadi kasus dimana chest ascender terkunci di sambungan atau simpul, atau pada saat rescue (Sumber: 2016)
Carabiner Snap satu buah digunakan untuk mencatolkan tali. Pemilihan carabiner snap karena alat ini lebih mudah dilepas dibandingkan carabiner screw.
Carabiner Screw empat buah digunakan untuk keamanan yang lebih dan mempunyai gate lock sebagai tempat cantolan alat descender (autostop).
Autostop, menurut saya alat descender ini lebih nyaman dipakai dibandingkan simple karena bisa dikontrol karena tidak semua ukuran tali standar ada juga yang lebih kecil sehingga tidak perlu panik saat mulai turun (descending).
Tatanan alat setelah dipasang, pastikan semua terpasang dengan baik dan benar |
Beberapa daftar alat yang mesti disiapkan untuk keperluan personal sebelum melakukan SRT seperti di atas. Baca Basmalah dan mulai dari kaki kanan untuk harnest. Kemudian pasang Mailon Rapid yang sebelumnya tidak dikunci. Masukkan Croll dan Cowstail. Jangan lupa bagian kanan cantolkan Autostop dengan menggunakan carabiner screw dan dibackup oleh carabiner snap yang juga untuk mengontrol tali pada saat turun. Saat memasang seat harnest dan chest harnest usahakan membungkuk atau berlutut agar tidak longgar setelannya.
Bentuk alat yang sudah dipasang |
Sebelum naik, pastikan semua alat. Jangan sampai ada yang tertinggal, saling menindis atau rusak. Pasang croll pertama dan maksimalkan hingga badan tergantung penuh pada tali tunggal. Setelah itu cantolkan croll kedua (bisa juga jummar) yang telah berpasangan dengan foot loop. Untuk menambah ketinggian maka menginjak foot loop adalah cara yang tepat hingga crool pertama ikut naik. Jangan lupa, tali tunggal harus ditengah agar tidak mengganggu prosesi ascending. Naiklah dengan perlahan dan hindari tali memanas agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Saat istirahat, pastikan mengunci alat descender seperti autostop dengan tali tunggal dan juga jangan lupa saat memasang carabiner snap pada anchor selama proses SRT maka terlebih dahulu kunci alat descender. Tarik napas hingga kamu merasa tenang apalagi kamu butuh tenaga ekstra pada gua vertikal yang dalamnya ratusan meter.
Saat mencapai puncak atau ujung tali atas, usahakan alat ascending seperti Croll dan Jummar tidak menyentuh ujung tali karena saat sesi off rope melepaskan alat ini maka perlu didorong ke atas sedikit agar lebih mudah dilepas. Mencapai titik akhir ini berarti pergantian alat Ascending ke Descending yang membutuhkan ketelitian termasuk keamanan ganda. Setelah alat Descending siap maka Croll yang digunakan sebagai keamanan ganda yang menempel di tali yang pertama dilepas sebelum melepas cantolan Carabiner Snap di anchor. Setelah itu, lepaskan Carabiner yang menempel di anchor dengan memastikan alat Descending sudah terkunci. Jangan lupa perhatikan alat yang friksi atau ada tali yang tertindis dan pastikan aman sebelum melepaskan perlahan kunci Croll dan turun. Carabiner sebagai anchor menghadap keluar untuk menghindari carabiner terbuka.
Tips
Apabila sedang laithan ascending maka sebelum mencantolkan carabinernya ke anchor di atas, bisa bersamaan dilepaskan dengan alat ascendingnya seperti Crool agar tidak kesulitan nanti setelah turun untuk descending
Tips
Apabila sedang laithan ascending maka sebelum mencantolkan carabinernya ke anchor di atas, bisa bersamaan dilepaskan dengan alat ascendingnya seperti Crool agar tidak kesulitan nanti setelah turun untuk descending
YULIA CITRA MIPA 1
ReplyDelete